Jakarta dikenal sebagai Ibu kota Indonesia yang memiliki cerita riwayat yang kuat pada jaman Belanda. Cerita itu bisa disaksikan di museum-museum yang menyebar di Ibukota ini. Satu diantaranya ialah Museum Fatahillah. Museum Fatahillah yang ada di teritori Kota Tua ini mempunyai pokok riwayat saat pemerintah penjajahan Belanda. Museum ini mempunyai style arsitektur classic, kombinasi Eropa, Tiongkok dan Indonesia.
Museum ini ada di teritori Kota Tua, alamat persisnya di Jl Taman Fatahillah No. 2, Jakarta Barat. Di sini pengunjung dapat mencari beragam warisan riwayat kota Jakarta dari jaman prasejarah sampai ke periode sesudah kemerdekaan.
Gedung museum ini awalannya ialah Balai Kota di tahun 1710. Pada periode seterusnya, gedung ini alami beberapa perubahan peranan sampai pada akhirnya disahkan jadi museum di tanggal 30 Maret 1974 oleh Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta.
Daftar Isi:
Tiket Masuk Museum Fatahillah
Ticket masuk museum ini termasuk murah dan dapat dijangkau untuk rekreasi pembelajaran riwayat di Kota Jakarta. Untuk kalian yang bertandang dengan keluarga, tempat ini lumayan ramai dan membahagiakan.
Sama dengan museum yang lain, museum hari ini Senin liburan. Jam operasinya ialah awal hari Selasa-Minggu jam 09.00 – 15.00 WIB. Di hari liburan nasional museum tidak bekerja. Untuk pengunjung yang cuma ingin nikmati situasi sekitaran museumnya, halaman dan kompleks museum tidak ada batasan jam kunjungan. Kalian dapat rekreasi di sekitar museum tiap hari tanpa terbatasi jam operasinya.
Museum ini berada di teritori Kota Tua. Ke arah teritori ini sangat gampang, pengunjung dianjurkan memakai angkutan umum saja. Karena bila kalian memakai kendaraan individu ngerinya akan terjerat macet.
Kalian dapat memakai commuter line dengan arah stasiun Jakarta kota. Lantas diteruskan dengan jalan sekitaran 400 mtr. ke arah teritori Kota Tua. Gampang kan untuk ke teritori ini. Coba pikirkan bila memakai mobil, tentu terjerat macet, apa lagi saat hari liburan.
Museum ini diperlengkapi dengan perpustakaan yang mempunyai koleksi buku sekitaran 1.200. Ada juga ruang yang diberi nama Sinema Fatahillah, di ruangan ini film dokumenter pada jaman Batavia diperlihatkan.
Disamping itu, ada Kantin Museum yang menyuguhkan kulineran ciri khas Betawi. Selanjutnya ada ruangan tatap muka dan pameran dengan kemampuan 150 orang untuk beragam aktivitas. Bila kalian ingin ke sini, silahkan kita saksikan beragam hal yang membuat museum ini menarik dan layak untuk dikunjungi.
Sejarah Museum Fatahillah
Gedung ini dibangun oleh kolonial Belanda, pembangunan dilaksanakan oleh gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen pada tahun 1620. Lantas disahkan oleh gubernur Jenderal Abraham Van Riebeek pada tahun 1710. Di Jaman Belanda dahulu, museum ini ialah balai kota Batavia sebagai pusat kegiatan rakyat di era ke 17-19. Tempat ini jadi tempat penerapan hukuman mati dan pembantaian massal.
Di tahun 1942-1945 dipakai untuk penghimpunan logistik saat jepang menempati Jakarta. Sesudah kemerdekaan, diubah fungsikan jadi basis instruksi militer kota dari tahun 1952-1968.
Koleksi di Museum Fatahillah
Apa koleksi yang dimiliki ? Museum ini mempunyai beragam jenis koleksi menarik dengan nilai sejarahnya sendiri. Benda monumental yang dapat kalian saksikan di tempat ini ada sekitaran 23.500 benda. Diantarkannya ada yang asli dan cuma tiruan.
Di tempat ini ada benda monumental berbentuk prasasti ciaruteun warisan kerajaan Tarumanegara. Pengunjung bisa juga menyaksikan patung Dewa Hermes. Lantas ada koleksi alat pertukangan dan beragam senjata di jaman prasejarah yang disimpan rapi.
Tata Letak Koleksi
Mari kita bahas bagaimana pengaturan koleksi di museum ini. Supaya museum kelihatan menarik, tatanan letak di museum ini diurutkan berdasar masa aslinya.
Ikuti dinamika warga yang inginkan peralihan supaya tidak terbenam di situasi museum yang menjemukan, tata terletak dibuat sangat menarik, dengan menambah penerangan di lokasi yang vital.
Koleksi di museum ini diperlihatkan berbentuk display. Hingga membutuhkan banyak koleksi yang terkait dengan riwayat Jakarta tempo dahulu. Dengan support secara grafis, pengutaraan infonya gampang dimengerti.
Ruang Museum Fatahillah
Gedung yang dahulunya ialah balai kota ini mempunyai ruangan tahanan pada periode VOC dan jadi penjara khusus di kota Batavia. Penjara bawah tanah dipisah jadi dua, penjara pertama khusus untuk tahanan yang dapat bayar ruangan tahanan. Penjara ke-2 berada di bawah gedung, keadaannya buruk sekali karena tidak mempunyai sirkulasi dan minimnya penerangan. Bahkan juga banyak tahanan yang mati saat sebelum diadili karena terserang penyakit dan kekurangan oksigen.
Cerita Mistis dan Mitos
Karena museum ini adalah peninggalan zaman Belanda dan tempat penganiayaan beberapa pejuang kita dahulu, tempat ini tidak terlepas dari narasi mistik dan keangkerannya. Konon pusat menyeramkan tempat ini ialah ruangan bawah tanah.
Ada banyak kemunculan di ruangan itu, satu diantaranya sosok bayang-bayang hitam yang terlihat menakutkan. Lantas ada anak kecil dan noni Belanda. Di tempat ini ada beberapa larangan yang perlu pengunjung taati. Satu diantaranya, dilarang membuat keributan dan berbicara kotor. Untuk menghindar beberapa hal yang tidak diinginkan lebih baik kalian menjaga sikap ya guys.