5 Fakta Patung Garuda Wisnu Kencana Bali

5 Fakta Patung Garuda Wisnu Kencana Bali

Posted on

Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) tidak berhenti mengundang perhatian untuk wisatawan lokal atau luar negeri. Icon Bali kreasi Nyoman Nuarta ini disahkan pada September 2018.

Patung ikonik ini bisa diketemukan di Taman Budaya Garuda Kencana atau GWK yang berada pada bagian selatan Pulau Bali.

GWK persisnya berada di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Perjalanan ke GWK dari Lapangan terbang Internasional Ngurah Rai ialah sekitaran 10-15 menit.

5 Fakta Patung Garuda Wisnu Kencana Bali

Selainnya jadi tempat rekreasi yang memikat buat didatangi, Garuda Wisnu Kencana mempunyai beberapa bukti dan kekhasan sebagai daya tarik tertentu.

Berikut sejarah dan bukti menarik mengenai Garuda Wisnu Kencana, sama seperti yang kami kumpulkan:

  1. GWK tersusun dari 754 modul

Patung Garuda Wisnu Kencana yang dapat disaksikan dari kejauhan ini terbagi dalam sekitaran 754 modul. Satu modulnya memiliki ukuran 4×3 meter dengan berat lebih kuran 1 ton.

Wisata Lainnya:  Desa Wisata Karanganyar: Surga Wisata di Jawa Tengah

Situasi acara pesta kembang api di waktu malam perayaan penggantian tahun di teritori Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) Ungasan, Badung, Bali, Rabu (1/1/2020).(ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)

Pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana memerlukan banyak material dan karyawan.

Ada minimal 1.000 karyawan yang turut serta dalam pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana yang selanjutnya dipisah dua. Di Bandung ada 400 karyawan, dan di Bali ada 600 karyawan.

“Kami bukan hanya buat patung besar, waktu kami membuat modenya yang telah lewat penyeleksian, pertimbangan semua macam, baru kami memutuskan wujud GWK semacam itu,”

  1. GWK berdiri sesudah proses 28 tahun

Patung ikonik di Bali ini tidak dibikin dalam sekejap. Pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana meLalui proses panjang sepanjang 28 tahun.

Dikutip dari beberapa media Minggu (14/03/2021), Patung Garuda Wisnu Kencana mulai digagas pada 1989.

Saat itu, Nyoman menggagasnya bersama Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Joop Ave, Menteri Pertambangan dan Energi IB Sudjana, dan Gubernur Bali Ida Bagus Oka.

Wisata Lainnya:  10 Rekomendasi Tempat Wisata di Lampung yang Kembali Hits dan Harus Didatangi

Proyek ini disepakati Presiden Soeharto pada 1990. Tetapi, pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana sempat berhenti karena kritis moneter yang menerpa Indonesia pada 1998.

Baru pada 2013, penempatan batu pertama patung ini dilaksanakan.

  1. GWK, salah satunya patung paling tinggi di dunia

Patung Garuda Wisnu Kencana mempunyai tinggi 121 meter dan lebar 64 meter. Keelokannya dapat disaksikan bahkan juga dari beragam kawasan lain di Bali yang jaraknya lumayan jauh.

Kompas.com, misalkan, sempat menyaksikan patung ini dari terlalu jauh saat melewati jalan Tol Bali Mandara saat akan ke arah Kintamani.

Situasi acara pesta kembang api di waktu malam perayaan penggantian tahun di teritori Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) Ungasan, Badung, Bali, Rabu (1/1/2020).

Sebagai perbedaan, patung Garuda Wisnu Kencana menaklukkan tinggi Patung Liberty dengan tinggi capai 93 meter.

Ini membuat patung Garuda Wisnu Kencana terhitung ke daftar patung paling tinggi di dunia yang menelan ongkos pembikinan sekitaran Rp 450 miliar.

  1. Filosofi patung GWK

Menurut situs web Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, patung Garuda Wisnu Kencana ini memvisualisasikan Dewa Wisnu yang sedang memakai Garuda. Dalam mitologi Hindu, Dewa Wisnu dilihat sebagai perlindungan semesta alam.

Wisata Lainnya:  Taman Ismail Marzuki: Sebuah Taman Budaya dan Pusat Kesenian di Jakarta

Dia ditemani oleh Garuda yang menyimbolkan kesetiaan dan dedikasi tanpa pamrih. Sementara kencana ialah emas, maknanya ke-2 nya dihias mahkota dari mosaik emas. Garuda sebagai simbol negara Indonesia dan menyimbolkan kemerdekaan.

  1. Bahan baku GWK memakai logam tembaga

Bahan baku atau material pembagunan permukaan patung Garuda Wisnu Kencana memakai logam tembaga. Keseluruhan tembaga yang dipakai selebar 25.000 meter persegi. Disamping itu, permukaan patung dilapis kuningan.

“Pengalaman dari beberapa seniman untuk patung yang besar paling mudah dan paling tahan digunakan berbahan tembaga,” tutur Nyoman Nuarta

Dia meneruskan, tembaga gampang bergerak, hingga sesudah memiliki bentuk maka pihaknya memperkuat dengan kuningan.

 

Post Lainnya:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *