Tiket Masuk Gunung Tangkuban Perahu Jawa Barat

Tiket Masuk Gunung Tangkuban Perahu Jawa Barat

Posted on

Gunung Tangkuban Perahu atau kerap disebutkan Tangkuban Parahu sebagai salah satunya gunung paling besar di daratan Parahyangan. Gunung ini berada di samping utara Kota Lembang, Kabupaten Bandung.

Gunung Tangkuban Perahu

Udara yang sejuk, hamparan kebun teh, lembah, dan pohon pinus memberi warna perjalanan ke arah pintu gerbang teritori gunung Tangkuban Perahu. Untuk masuk teritori ini, Anda harus bayar ticket sejumlah Rp 13.000 per-orang ditambahkan ticket masuk kendaraan.

Ada dua lajur menuju kawah di gunung ini. Pertama, jalan lama yang mempunyai jalur lebih susah dan umumnya akan ditutup sesudah hujan ataupun waktu dirasakan beresiko untuk dilewati. Penjaga loket umumnya akan memberi panduan untuk ambil jalan baru.

Di jalan baru, jalannya telah beraspal hingga mempermudah kendaraan untuk melancong. Mencari jalan ini, ada bunga terompet dan pepohonan yang lain yang hendak mempersejuk perjalanan Anda.

Sampai di teritori gunung Tangkuban Perahu, ada tiga kawah yang memikat buat didatangi. Kawah itu ialah Kawah Domas, Kawah Ratu, dan Kawah Upas. Kawah Ratu ialah kawah terbesar yang terbanyak didatangi.

Rute Ke arah Kawasan Tangkuban Perahu

Tangkuban Perahu memiliki jarak 90 menit bila Anda berkendaraan dari Bandung. Langkah paling mudah untuk sampai ke situ yakni dengan ikuti tour atau sewa mobil. Tetapi, bila ingin lakukan perjalanan yang penuh penjelajahan, Anda bisa naik Subang Colt dari Lembang sampai di pintu masuk.

Nama Tempat Wisata Gunung Tangkuban Perahu
Alamat Cikahuripan, Kec. Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat
Jam Buka 07.00 – 17.00 WIB
Harga Tiket Masuk Rp. 22.000 – Rp. 301.000
Parkir Motor Rp. 2.000
Parkit Mobil Rp. 5.000
No Kontak Wisata 0213854060
Fasilitas Melihat pemandangan, berfoto, berselfie, merebus telur, Akses jalan yang mudah, Toko souvenir, Mushola, Toilet, Area parkir luas, Tempat istirahat, Warung/ tempat kuliner
Instagram
Google Maps Map Gunung Tangkuban Perahu
Wisata Lainnya:  Paket Wisata Malang 2 Hari 1 Malam: Menikmati Serunya Wisata di Malang

Di pintu masuk, ada persewaan minibus yang bawa Anda ke atas gunung. Atau, Anda bisa jalan kaki dari gerbang. Jaraknya 4,5 km sampai ke pucuk. Anda dapat ambil lajur melalui Kawah Domas. Jalur ini bisa dilakukan pada sebuah jam tetapi benar-benar terjal dan lewat rimba.

Kawah Ratu

Jika berkunjung memakai bis, ada tempat parkir khusus saat sebelum capai Kawah Ratu. Perjalanan bisa diteruskan dengan minibus ke Kawah Ratu.

Sementara untuk pengendara individu, Anda bisa berkendaraan sampai Kawah Ratu. Ada tempat parkir kendaraan di seberang kawah ini hingga tidak susah dan makan banyak tenaga.

Kawah Ratu bisa dilihat langsung di atas dengan pagar kayu untuk batasi pengunjung supaya tidak jatuh. Ada panorama hebat yang diselimuti asap panas dari dalam kawah.

Tanah di sekitar Kawah Ratu biasanya memiliki warna putih dengan beberapa batu belerang warna kuning. Anda dapat coba mendaki ke tempat yang semakin tinggi bila ingin menyaksikan keseluruhnya tempat Kawah Ratu.

Sekitar Kawah Ratu ada beberapa toko yang jual cenderamata seperti syal, kupluk, tas dan topi bulu-bulu. Ada pula penjual minuman dan makanan panas. Anda bisa juga menunggang kuda di sekitar sisi kawah ini.

Wisata Lainnya:  8 Rekomendasi Tempat Wisata di Semarang Paling Hits Terbaru

Kawah Upas

Kawah Upas berada di sebelah Kawah Ratu. Wujud Kawah Upas berlainan dengan Kawah Ratu. Kawah Upas lebih dangkal dan mencatatr. Tetapi, untuk dapat menyaksikan kawah ini harus lewat medan yang cukup beresiko karena jalannya berpasir . Maka, jarang pengunjung yang tiba untuk menyaksikan kawah ini.

Kawah Domas

Kawah Domas terletak pada dataran yang lebih rendah dari Kawah Ratu. Bila lewat jalan baru, Anda akan mendapati gerbang Kawah Domas lebih dulu saat sebelum ke arah Kawah Ratu.

Di Kawah Domas, Anda dapat menyaksikan lebih dekat sama kawah. Bahkan juga, Anda dapat coba rebus telur dengan memasukkannya ke kawah. Jam membuka Kawah Domas terbatas, bila Anda tiba sesudah jam 16.00 WIB, Anda diwajibkan memakai jasa pemandu rekreasi.

Pemandangan Manarasa

Daerah Tangkuban Perahu disanggupi pohon-pohonan yang rimbun. Pohon-pohonan itu dikenali bernama Manarasa oleh warga sekitaran. Daun pohon akan beralih menjadi kemerahan apabila sudah tua. Daun merah itu bisa dikonsumsi, rasanya serupa dengan daun jambu biji yang sedikit asam. Oleh warga sekitaran, daun ini dipercayai bisa menyembuhkan diare dan membuat tahan lama muda.

Sejarah Gunung Tangkuban Perahu

Awalannya, seorang puteri raja namanya Dayang Sumbi diasingkan ke rimba karena hamil di luar nikah. Dayang Sumbi selanjutnya melahirkan anak namanya Sangkuriang. Sesudah dewasa, Sangkuriang pergi mengelana untuk menuntut pengetahuan.

Sangkuriang terus beralih dari satu pertapaan ke pertapaan yang lain sampai dia jadi sakti. Tanpa sadar, Sangkuriang kembali lagi ke rimba tempat dia dilahirkan dan berjumpa Dayang Sumbi, ibu kandungnya. Rupanya, Dayang Sumbi mempunyai kesaktian hingga terlihat tahan lama muda seperti gadis remaja.

Wisata Lainnya:  6 Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Semarang, Jelajah Gereja Blenduk hingga Kota Tua

Sangkuriang terpesona dan jatuh cinta sampai mabok kepayang. Dia tidak yakin jika wanita itu ialah ibu kandungnya walau Dayang Sumbi telah menerangkan. Sangkuriang bersikukuh ingin menikah dengan Dayang Sumbi. Lantas, Dayang Sumbi minta mas kawin khusus.

Sangkuriang harus membuat danau dan perahu dalam kurun waktu satu malam. Untuk jalankan pekerjaannya, Sangkuriang ditolong oleh Guriang Tujuh, yakni makhluk yang tinggal di pegunungan. Semua pohon di rimba itu ditebang dan sekarang populer dengan nama Bukit Tunggul.

Potongan kayu itu digunakan untuk membendung sungai hingga terbentuklah sebuah danau. Sebatang pohon yang terbesar dibikin oleh Sangkuriang jadi sebuah perahu. Tugas Sangkuriang nyaris usai, walau sebenarnya belum capai sehari.

Melihat hal itu, Dayang Sumbi cemas. Dia membunyikan lesung yang menggugah ayam jantan hingga berkokok. Sangkuriang kaget oleh bunyi kokok ayam jantan, beberapa Guriang Tujuh kabur tanpa menuntaskan tugas.

Amarah Sangkuriang meletus hingga dia memburu Dayang Sumbi yang lari ketakutan. Dayang Sumbi minta bantuan Dewata Agung, dalam waktu cepat badannya lenyap bersama sinar pagi. Tempat lenyapnya itu sampai sekarang dikenali sebagai Gunung Putri.

Sangkuriang geram dan sedih karena tidak berhasil menemukan Dayang Sumbi. Tidak dapat meredam kemarahannya, Sangkuriang menyepak perahu yang belum usai dibikin sampai perahu kebalik.

Bentuk perahu yang kebalik itu berubah menjadi sebuah gunung yang sekarang dikenal bernama gunung Tangkuban Perahu.

 

Post Lainnya:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *