Tiket Masuk Candi Kalasan

Tiket Masuk Candi Kalasan,  Sejarah, Daya Tarik, Lokasi dan Ragam Aktivitas

Posted on

Candi Kalasan atau yang kerap dikenali bernama Candi Kalibening sebuah bangunan untuk menghargai Bodhisattva wanita di Yogyakarta, Tarabhawana, dan sekalian jadi Vihara untuk pendeta. Candi yang berada dekat sama Candi Prambanan ini sendiri dipakai oleh umat Budha sekitaran era ke 8.

Candi ini mempunyai sekitaran 52 stupa yang ada disekelilingnya, selainnya candi khusus dan 52 stupa yang diketemukan di lokasi itu ada pula 3 biji candi kecil yang diketemukan oleh beberapa penggali. Candi yang dikenali bernama Kalibening ini mempunyai ukuran 45 mtr. x 34 mtr., dan menurut beberapa pakar candi ini telah alami 3x perbaikan atau pembaruan.

Untuk memiliki bentuk sendiri Candi Kalibening mempunyai 2 relief Bodhisattva di bagian selatan candi, mempunyai 3 tingkat, dan pada lantai teratas ada 8 ruang. Seterusnya pada lantai ke-2 mempunyai wujud sisi 8 dan lantai paling bawah berwujud persegi dengan 20 segi yang pada setiap seginya mempunyai Lubuk Arca.

Tiket Masuk Candi Kalasan

Candi yang berada di permukiman masyarakat ini di-claim sebagai candi umat Budha paling tua yang berada di Propinsi Wilayah Istimewah Yogyakarta dan diprediksi dibuat pada era ke 8 masehi oleh Rakai Panangkaran. Arah dari dibuatnya candi ini sebagai tempat suci untuk menghargai Bodhisattya wanita atau yang dikenali dengan Dewi Tara, sekalian sebagai rumah beberapa pendeta Budha.

Menurut Profesor Dr. Casparis candi ini dibuat dengan 2 kebudayaan yakni kebudayaan umat Hindu dan umat Budha, ini diperkokoh dengan beberapa penemuan yang diketemukan pada lokasi candi itu. Selanjutnya di tahun 1928 Van Rumond seorang sejarawan dari Belanda yakini jika ada bangunan suci yang lain umurnya lebih tua yang lain daripada candi yang ini.

Wisata Lainnya:  Wisata Grobogan: Menikmati Keindahan Alam Jawa Tengah

Nama Candi Kalasan memanglah tidak sepopuler Candi Borobudur atau si tetangga Candi Prambanan yang sama datang dari Propinsi Wilayah Spesial Yogyakarta. Tetapi, bila bicara mengenai daya magnet karena itu candi yang di-claim sebagai candi Budha paling tua di Propinsi Wilayah Spesial Yogyakarta ini mempunyai banyak hal yang dapat dibanggakan, berikut penuturannya.

Wujud dari candi ini sendiri seperti bujur sangkar dan diperlengkapi dengan 4 biji pintu masuk. Di bagian kaki candi ada makara dengan hiasan jambang di sekitarnya. Masuk ke badan candi ada 5 ruang, ruang paling tengah ialah ruang khusus yang ada sebuah patung dengan tinggi capai 6 mtr. yang dibikin dari perunggu.

Patung dengan tinggi 6 mtr. itu seperti singa yang berdiri di atas satu ekor gajah. Tetapi, beberapa periset belum ketahui apakah arti dari patung yang ada di tengah ruang khusus itu. Berdasar sebagian riset patung itu ialah singgasana untuk menghargai seorang Dewa yang waktu itu disembah oleh masyarakat sekitaran.

Di bagian mahkota candi terbagi dalam 2 tingkat dengan wujud persegi 8. Di tingkat pertama ada sebuah arca dengan wujud manusia dan di tingkat ke 2 ada arca Dhyani Buddha dengan diperlengkapi oleh beberapa stupa. Disamping itu pada pucuk tertinggi candi diperlengkapi dengan sulur, arca, dan lubuk.

Wisata Lainnya:  Tiket Masuk Wisata Pulau Lombok, Tempat si Paling Instagramable

Dan ticket parkir dipisah jadi 3 yakni motor Rp 5.000 per unit, mobil Rp 10.000 per unit, dan bis Rp 20.000 per unit. Dengan biaya yang murah semacam itu, Anda bisa nikmati daya tarik bangunan monumental yang penuh arti filosofi.

Kegiatan menarik yang bisa di lakukan di Candi Kalamasan

Untuk anda yang ingin berkunjung candi umat budha paling tua di Propinsi Wilayah Spesial Yogyakarta ini dapat tiba dari jam 07.00 sampai 17.00 WIB sehari-harinya. Setelah itu beberapa kegiatan menarik yang dapat dilakukan di tempat candi yang bisa ditemukan di Sleman.

  1. Berlibur

Kegiatan yang pertama ialah liburan, baik itu liburan dengan keluarga, rekan, atau pasangan. Candi Kalasan ini benar-benar pas untuk semua usia. Disamping itu dengan alamnya yang sejuk dan cantik dapat membuat beberapa pelancong yang tiba dapat semakin santai.

  1. Bersantai

Kegiatan menarik yang dapat anda coba selanjutnya saat berkunjung candi ini ialah santai di rumput hijau yang berada di sekitaran candi. Dengan udara sejuk dan tenang yang dapat dirasa di tempat candi yang dikenal juga bernama Candi Kalibening ini dapat membuat rasa capek dan pusing anda menyusut.

  1. Belajar Sejarah

Sebuah peninggalan kuno tentu mempunyai yang bernama riwayat. Begitu halnya Candi Kalasan yang sebuah candi yang dibuat pada era ke 8 masehi. Oleh karenanya, beberapa pelancong yang tiba ke candi ini dapat sekalian belajar mengenai riwayat pada periode Dinasti Syailendra.

Wisata Lainnya:  Tiket Masuk Kampung Gajah Wonderland Bandung Barat

Dinasti Syailendra sendiri ialah panggilan untuk beberapa raja yang berkuasa pada periode Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan ini berdiri pada era ke 8 masehi atau di tahun 752, yang umumnya rajanya berpedoman keyakinan Budha Mahayana. Ini yang membuat candi elok ini dipakai umat Budha sebagai salah satunya tempat suci mereka.

Pada dinding-dinding candi beberapa pelancong dapat menyaksikan beberapa corak atau yang lebih dikenali dengan panggilan relief dewa-dewa umat Budha. Disamping itu ada banyak patung yang mempunyai elemen umat Budha pada tempat lokasi candi. Sampai sekarang ini candi ini masih dipakai untuk acara keagamaan.

  1. Melihat Keindahan Bajralepa Dibawah Sinar Bulan Purnama

Salah satu kegiatan yang menarik di Candi Kalasan ialah menyaksikan Bajralepa yang berpijar di bawah cahaya bulan purnama. Bajralepa sendiri ialah sebuah susunan yang dibikin dengan pola-motif unik yang hendak memantulkan cahaya bulan purnama.

  1. Berfoto

Kegiatan menarik yang terakhir terang ialah berpose. Liburan ke lokasi candi yang berada di Yogyakarta ini akan berasa kurang bila anda belum meluangkan diri untuk mendokumentasikan beberapa momen anda. Banyak beberapa spot bagus yang dapat anda pakai untuk berpose dan mempublikasikannya di account sosial media anda.

Post Lainnya:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *